KESEHATAN REPRODUKSI
Penciptaan dan Reproduksi Manusia Menurut Al-Qur’an
Mengenai penciptaan manusia dapat dilihat dalam ayat Al-Qur’an tentang penciptaan manusia yang ada pada firman Allah pada surat al-insan ayat 2
هَلْ أَتَى عَلَى الإِنسَـنِ حِينٌ مّنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُن شَيْئاً مَّذْكُورا(2)ً
“Sungguh,Kami telah ciptakan manusia dari setitik mani campuran,untuk mengujinya.Lalu kami jadikan ia dapat mendengar dan melihat.(al-insan;2)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Tuhan menciptakan manusia kecuali Nabi Isa dari setetes air mani yang bercampur,yakni dari sperma laki-laki dengan indung telur perempuan yang bertujuan untuk mengujinya dengan berbagai perintah dan larangan.
Itu sebabnya Tuhan menjadikan manusia dapat mendengar dengan telinganya dan melihat dengan mata kepala dan hati agar mereka mendengar tuntunan dan melihat serta memikirkan ayat-ayat tuhan.
Kemudian dalam surat Al-mukmin ayat 67,Allah berfirman,
Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).
Ayat itu menyatakan:Dia juga Yang Maha Esa itu yang menciptakan kamu wahai putera-puteri adam,dari tanah kemudian dari setets air mani yang bertemu dengan indung telur dan menyatu dalam rahim,sesudah itu dari ‘alaqah’ kemudian setelah enam bulan atau lebih dikeluarkannya kamu dari perut ibumu masing-masing sebagai seorang anak kecil,kemudian kamu dipelihara dengan memberimu kekuatan lahir dan batin supaya kamu mencapai masa kedewasaan,kemudian sebagian kamu dibiarkan hidup lagi agar kamu menjadi orang-orang tu yang lemahfasik daya pikiran,diantara kamu ada yang diwafatkan sebelum mencapai masa dewasa.Allah melakukan hal itu agar berbeda-beda usia kamu dan supaya masing-masing orang diantara kamu sampai kepada ajal yang ditentukan baginya dan supaya kamu berakal.
Kemudian dalam surat Al-qiyamah ayat 37-38
Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya.(Al-qiyamah:37:38)
Ayat ini menjelaskan proses penciptaan manusia yang semula merupakan setetes air mani yang ditumpahkan ke dalam rahim perempuan,kemudian setelah bertemu dengan indung telur ia menjadi ’alaqah,yaitu sesuatu yang membelah hiungga berdempet di dinding rahim,lali Dia Yang Maha Kuasa itu menciptakannya dan menyempurnakan kejadiannya,lalu Dia menjadikan dirinya,yakni manusia makhluk yang sempurna atau nuthfah itu sepasang laki-laki dan perempuan.
Dalam surat al-alaq Allah berfirman
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Kemudian dalam surat al-hajj ayat 5
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.
Kemudian dalam surat al-Hajj ayat 14 : .
"Kemudian 'nutfah' (setitik bahan dari mani) itu Kami bentuk menjadi 'alaqah' (sebentuk lintah yang menggantung), lalu 'alaqah' itu Kami bentuk menjadi 'mudlghah' (daging yang digulung-gulung), dan 'mudlghah' itu Kami bentuk menjadi 'idham' (tulang belulang), lalu 'idham' itu Kami bungkus dengan 'lahm' (daging yang utuh). Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik."
Allah SWT telah menceritakan proses penciptaan manusia di dalam Al-Qur'an secara terperinci, Allah berfirman dalam surat Al-Mu'minun,
"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik." (QS. Al-Mu'minun : 12-14)
2.Reproduksi Manusia Menurut Al-Qur’an
Reproduksi adalah proses melanjutkan keturunan pada manusia keadaan sehat secara fisik dan mental,dan kesejahteraan social secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan system dan fungsi serta proses reproduksi.
Dalam Al-Qur’an,reproduksi manusia Allah berfirman dalam surat Asy-Syura ayat 11
(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.
Ayat diatas menyatakan:Dia adalah pencipta langit dan bumi tanpa ada satu contoh sebelumnya,dan Dia juga pencipta makhluk-makhluk yang menghuninya,termasuk berhala-berhala.Dia telah menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan buat masing-masing binatang,baik jantan maupun betina,sehingga kamu dan binatang-binatang itu dapat melanjjutkan keturunan dengan pengaturan-Nya itu Dia terus menerus membangkitka kamu,yakni menjadikan kamu banyak serta merasa bahagia di dalamnya,yaitu dengan proses berpasangan itu.
Kemudian dalam surat An-Nisa ayat 1
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.
Ayat ini menjelaskan tentang berkembang-biakan (reproduksi) manusia,yakni dari seorang ayah,yakni Adam,dan seorang ibu,yakni Hawa.Ini dipahami dari pernyataan:”Allah mengembang-biakkan laki-laki yang banyak dan perempuan”.Ini tentunya baru sesuai jika kata ‘nafsin wahidah’ dipahami dalam arti ayah manusia seluruhnya (Adam) dan pasangannya (Hawa) lahirnya laki-laki dan perempuan yang banyak.
Dalam surat Az-Zumar ayat 6
Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan[1306]. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?
Ayat ini menegaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari satu nafs (diri),yaitu Adam,dan menjadikan darinya sebagai pasangannya,yaitu Hawa,kemudian menurunkan untuk manusia delapan macam yang berpasangan dan binatang ternak,yaitu unta,sapi,domba dan kambing.Sedangkan Allah menjadikan manusia dalam perut ibunya dalam tiga kegelapan,yaitu perut,rahim dan plasenta.
Perilaku seksual menyimpang menurut Al-Qur’an
1.Perbuatan Zina.
Allah berfirman dalam surat Al-Israa ayat 32
Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.
Menurut M.Quraish Shihab,ayat Al-Qur’an tersebut merupakan larangan mendekati sesuatu yang dapat merangsang jiwa atau nafsu untuk melakukannya.Jadi,larangan mengandung arti larangan untuk tidak terjerumus dalam rayuan sesuatu yang berpotensi mengantar kepada langkah melakukannya.
2.Homoseks.
Allah melarang hubungan seks diantara orang yang sesame jenis,seperti sesame laki-laki dan sesame perempuan.Allah berfirman dalam surat An-Naml ayat 54-55
Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah itu sedang kamu memperlihatkan(nya)?"."Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu (mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu)."(An-Naml:54-55)
3.Bersetubuh dengan isteri yang sedang haid
Selain mengharamkan perbuatan zina dan homoseks Allah juga mengharamkan bersetubuh dengan isteri yang sedang haid.Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 222
Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran." Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.
4.Mendatangi isteri dari belakang
Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 223
Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.
Ayat ini menjelaskan tentang suami dibolehkan mendatangi isterinya kapan saja dan dari mana saja,seperti dari belakang,asal sasarannya adalah kemaluannya,bukan duburnya.Dubur berfungsi untuk mengeluarkan najis dan kotoran,bukan untuk menerima yang suci dan bersih.Sperma merupakan sesuatu yang suci dan tempat menumpahkannya pun harus suci.Karena itu,melakukan hubungan sek itu dengan tujuan memelihara diri dari terjerumus kepada dosa.
Perilaku seksual yang sehat menurut Al-Qur’an
Perilaku seksual yang benar adalah semua perilaku seksual yang sesuai dengan tuntunan syara’ (hukum Allah). Perilaku seksual yang sesuai dengan tuntunan syara’ haruslah memenuhi beberapa hal berikut ini:
§ Dilakukan dalam lembaga pernikahan
§ Dengan orientasi seksual (sebagai tempat pemenuhan) yang benar, yakni dengan lawan jenis
§ Dilakukan dengan ma’ruf dan sesuai dengan tuntunan Syara’.