Saturday, November 5, 2011

KESEHATAN REPRODUKSI

KESEHATAN REPRODUKSI

Penciptaan dan Reproduksi Manusia Menurut Al-Qur’an

Mengenai penciptaan manusia dapat dilihat dalam ayat Al-Qur’an tentang penciptaan manusia yang ada pada firman Allah pada surat al-insan ayat 2

هَلْ أَتَى عَلَى الإِنسَـنِ حِينٌ مّنَ الدَّهْرِ لَمْ يَكُن شَيْئاً مَّذْكُورا(2)ً

“Sungguh,Kami telah ciptakan manusia dari setitik mani campuran,untuk mengujinya.Lalu kami jadikan ia dapat mendengar dan melihat.(al-insan;2)

Ayat tersebut menjelaskan bahwa Tuhan menciptakan manusia kecuali Nabi Isa dari setetes air mani yang bercampur,yakni dari sperma laki-laki dengan indung telur perempuan yang bertujuan untuk mengujinya dengan berbagai perintah dan larangan.

Itu sebabnya Tuhan menjadikan manusia dapat mendengar dengan telinganya dan melihat dengan mata kepala dan hati agar mereka mendengar tuntunan dan melihat serta memikirkan ayat-ayat tuhan.

Kemudian dalam surat Al-mukmin ayat 67,Allah berfirman,

Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes mani, sesudah itu dari segumpal darah, kemudian dilahirkannya kamu sebagai seorang anak, kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada masa (dewasa), kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya).

Ayat itu menyatakan:Dia juga Yang Maha Esa itu yang menciptakan kamu wahai putera-puteri adam,dari tanah kemudian dari setets air mani yang bertemu dengan indung telur dan menyatu dalam rahim,sesudah itu dari ‘alaqah’ kemudian setelah enam bulan atau lebih dikeluarkannya kamu dari perut ibumu masing-masing sebagai seorang anak kecil,kemudian kamu dipelihara dengan memberimu kekuatan lahir dan batin supaya kamu mencapai masa kedewasaan,kemudian sebagian kamu dibiarkan hidup lagi agar kamu menjadi orang-orang tu yang lemahfasik daya pikiran,diantara kamu ada yang diwafatkan sebelum mencapai masa dewasa.Allah melakukan hal itu agar berbeda-beda usia kamu dan supaya masing-masing orang diantara kamu sampai kepada ajal yang ditentukan baginya dan supaya kamu berakal.

Kemudian dalam surat Al-qiyamah ayat 37-38

Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya.(Al-qiyamah:37:38)

Ayat ini menjelaskan proses penciptaan manusia yang semula merupakan setetes air mani yang ditumpahkan ke dalam rahim perempuan,kemudian setelah bertemu dengan indung telur ia menjadi ’alaqah,yaitu sesuatu yang membelah hiungga berdempet di dinding rahim,lali Dia Yang Maha Kuasa itu menciptakannya dan menyempurnakan kejadiannya,lalu Dia menjadikan dirinya,yakni manusia makhluk yang sempurna atau nuthfah itu sepasang laki-laki dan perempuan.

Dalam surat al-alaq Allah berfirman

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

Kemudian dalam surat al-hajj ayat 5

Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.

Kemudian dalam surat al-Hajj ayat 14 : .
"Kemudian 'nutfah' (setitik bahan dari mani) itu Kami bentuk menjadi 'alaqah' (sebentuk lintah yang menggantung), lalu 'alaqah' itu Kami bentuk menjadi 'mudlghah' (daging yang digulung-gulung), dan 'mudlghah' itu Kami bentuk menjadi 'idham' (tulang belulang), lalu 'idham' itu Kami bungkus dengan 'lahm' (daging yang utuh). Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang berbentuk lain. Maha Suci Allah, Pencipta Yang Paling Baik."

Allah SWT telah menceritakan proses penciptaan manusia di dalam Al-Qur'an secara terperinci, Allah berfirman dalam surat Al-Mu'minun,

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Mahasuci Allah, Pencipta yang paling baik." (QS. Al-Mu'minun : 12-14)

2.Reproduksi Manusia Menurut Al-Qur’an

Reproduksi adalah proses melanjutkan keturunan pada manusia keadaan sehat secara fisik dan mental,dan kesejahteraan social secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan system dan fungsi serta proses reproduksi.

Dalam Al-Qur’an,reproduksi manusia Allah berfirman dalam surat Asy-Syura ayat 11

(Dia) Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan- pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha Mendengar dan Melihat.

Ayat diatas menyatakan:Dia adalah pencipta langit dan bumi tanpa ada satu contoh sebelumnya,dan Dia juga pencipta makhluk-makhluk yang menghuninya,termasuk berhala-berhala.Dia telah menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan buat masing-masing binatang,baik jantan maupun betina,sehingga kamu dan binatang-binatang itu dapat melanjjutkan keturunan dengan pengaturan-Nya itu Dia terus menerus membangkitka kamu,yakni menjadikan kamu banyak serta merasa bahagia di dalamnya,yaitu dengan proses berpasangan itu.

Kemudian dalam surat An-Nisa ayat 1

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.

Ayat ini menjelaskan tentang berkembang-biakan (reproduksi) manusia,yakni dari seorang ayah,yakni Adam,dan seorang ibu,yakni Hawa.Ini dipahami dari pernyataan:”Allah mengembang-biakkan laki-laki yang banyak dan perempuan”.Ini tentunya baru sesuai jika kata ‘nafsin wahidah’ dipahami dalam arti ayah manusia seluruhnya (Adam) dan pasangannya (Hawa) lahirnya laki-laki dan perempuan yang banyak.

Dalam surat Az-Zumar ayat 6

Dia menciptakan kamu dari seorang diri kemudian Dia jadikan daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan[1306]. Yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu, Tuhan Yang mempunyai kerajaan. Tidak ada Tuhan selain Dia; maka bagaimana kamu dapat dipalingkan?

Ayat ini menegaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari satu nafs (diri),yaitu Adam,dan menjadikan darinya sebagai pasangannya,yaitu Hawa,kemudian menurunkan untuk manusia delapan macam yang berpasangan dan binatang ternak,yaitu unta,sapi,domba dan kambing.Sedangkan Allah menjadikan manusia dalam perut ibunya dalam tiga kegelapan,yaitu perut,rahim dan plasenta.

Perilaku seksual menyimpang menurut Al-Qur’an

1.Perbuatan Zina.

Allah berfirman dalam surat Al-Israa ayat 32

Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.

Menurut M.Quraish Shihab,ayat Al-Qur’an tersebut merupakan larangan mendekati sesuatu yang dapat merangsang jiwa atau nafsu untuk melakukannya.Jadi,larangan mengandung arti larangan untuk tidak terjerumus dalam rayuan sesuatu yang berpotensi mengantar kepada langkah melakukannya.

2.Homoseks.

Allah melarang hubungan seks diantara orang yang sesame jenis,seperti sesame laki-laki dan sesame perempuan.Allah berfirman dalam surat An-Naml ayat 54-55

Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya: "Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah itu sedang kamu memperlihatkan(nya)?"."Mengapa kamu mendatangi laki-laki untuk (memenuhi) nafsu (mu), bukan (mendatangi) wanita? Sebenarnya kamu adalah kaum yang tidak mengetahui (akibat perbuatanmu)."(An-Naml:54-55)

3.Bersetubuh dengan isteri yang sedang haid

Selain mengharamkan perbuatan zina dan homoseks Allah juga mengharamkan bersetubuh dengan isteri yang sedang haid.Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 222

Mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu adalah suatu kotoran." Oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri.

4.Mendatangi isteri dari belakang

Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 223

Isteri-isterimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam, maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk dirimu, dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.

Ayat ini menjelaskan tentang suami dibolehkan mendatangi isterinya kapan saja dan dari mana saja,seperti dari belakang,asal sasarannya adalah kemaluannya,bukan duburnya.Dubur berfungsi untuk mengeluarkan najis dan kotoran,bukan untuk menerima yang suci dan bersih.Sperma merupakan sesuatu yang suci dan tempat menumpahkannya pun harus suci.Karena itu,melakukan hubungan sek itu dengan tujuan memelihara diri dari terjerumus kepada dosa.

Perilaku seksual yang sehat menurut Al-Qur’an

Perilaku seksual yang benar adalah semua perilaku seksual yang sesuai dengan tuntunan syara’ (hukum Allah). Perilaku seksual yang sesuai dengan tuntunan syara’ haruslah memenuhi beberapa hal berikut ini:

§ Dilakukan dalam lembaga pernikahan

§ Dengan orientasi seksual (sebagai tempat pemenuhan) yang benar, yakni dengan lawan jenis

§ Dilakukan dengan ma’ruf dan sesuai dengan tuntunan Syara’.

Sunday, October 23, 2011

Pekerja Sosial

Siapakah seorang PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL?

Tak kenal maka tak sayang


Kata sosial sepertinya sudah sangat fasih dikatakan dan didengar oleh masyarakat secara umum maupun dalam kamus bahasa, dipahami sebagai sebuah bentuk kehidupan yang berkelompok, saling tergantung dan membentuk kerjasama. Mengacu pada kehidupan masyarakat sehari-hari, kata sosial akhirnya selalu dimengerti sebagai sebuah generosity yang memiliki pengertian tidak semata-mata menggambarkan dinamika masyarakat saja, tetapi juga pada sikap dan tindakan. Oleh karenanya kemudian tidak asing lagi bila kita membicarakan seseorang yang royal, mudah memberi kepada orang dan sikap memberi lainnya, maka istilah ringan yang diberikan adalah orang itu sosial sekali.


Mungkin ini pula yang membuat pengertian kata sosial menjadi sangat luas, sangat beragam makna sekaligus menciptakan kerancuan. Namun tidak menutup kemungkinan setiap orangpun akan dengan segera paham apa yang dimaksud dengan kata sosial, tergantung dari konteks yang sedang dibicarakan.


Contoh lain adalah tentang istilah pembangunan sosial. Orang awam langsung menangkap bahwa pembangunan sosial adalah pembangunan dibidang sosial. Sementara pengertian sesungguhnya justru lebih luas dan lebih besar dari hanya sekedar pembangunan di bidang sosial. Pembangunan sosial adalah pembangunan masyarakat disegala bidang, termasuk juga didalamnya, bidang-bidang lain yang akan menunjang pembangunan secara menyeluruh. Dalam pembangunan sosial, terkait pula bidang kesehatan, hukum, budaya, ekonomi dan juga tehnologi. Semua itu terangkum dalam sebuah mekanisme sistemik untuk menciptakan sebuah bentuk masyarakat sosial yang sejahtera.


Kebingungan tentang pengertian kata sosial ini pulalah yang kemudian melahirkan sebuah perbincangan panjang tentang apa itu pekerjaan sosial dan pekerja sosial. Selama ini bagi orang awam atau masyarakat umum, pekerja sosial adalah seseorang yang bekerja diranah bidang sosial. Akhirnya tibalah kita pada pengertian bahwa semua orang yang bekerja di bidang sosial adalah seorang pekerja sosial. Termasuk juga masalah pendanaan. Karena bidangnya adalah bidang sosial, maka orang kemudian menjadi sungkan untuk mengajukan sebuah angka dalam bentuk budget dalam melaksanakan pekerjaan sosial.


Sedikit memberikan gambaran awal, bahwa pengertian pekerjaan sosial adalah salah satu bidang ilmu sosial terapan yang mempelajari aktivitas-aktivitas pertolongan dengan menggunakan prinsip dan metodologi yang dapat diukur. Dalam hal ini kegiatan pekerjaan sosial berfokus pada interaksi manusia dengan lingkungan sosialnya. Friedlander (1961) mengatakan bahwa pekerjaan sosial adalah suatu pelayanan profesional yang didasarkan pada Ilmu dan ketrampilan dalam relasi kemanusiaan yang bertujuan untuk membantu, baik secara perorangan maupun didalam kelompok untuk mencapai kepuasan dan ketidak tergantungan secara pribadi dan sosial. Selain itu dapat pula dijadikan acuan adalah Undang-undang No. 6 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pembangunan Kesejahteraan Sosial yang mendefinisikan Pekerjaan Sosial sebagai semua ketrampilan teknis yang dijadikan wahana bagi pelaksanaan Usaha Kesejahteraan Sosial.


Adapun pelaksana dari pekerjaan sosial tersebut adalah seorang pekerja sosial. Sampai saat ini kehadiran seorang pekerja sosial sebagai pelaksana pekerjaan sosial belum dapat sepenuhnya diterima dalam masyarakat. Mengapa demikian? Karena masyarakat belum mengenal siapakah seorang Pekerja Sosial? Dan apa fungsinya?


Seorang pekerja sosial mengacu kepada seseorang yang telah memiliki dasar pengetahuan, ketrampilan dan nilai-nilai pekerjaan sosial yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial. Penguasaan ilmu, metode dan ketrampilan secara formal –dalam hal ini melalui pendidikan formal yang diselenggarakan oleh institusi-institusi pendidikan– merupakan dasar bagi seseorang untuk menyatakan bahwa dirinya adalah seorang pekerja sosial. Dengan demikian, maka apabila seseorang yang tidak memiliki ilmu, metode dan ketrampilan secara formal tidak dapat dinyatakan sebagai seorang pekerja sosial.


Lalu bagaimana dengan mereka yang selama ini aktif dalam membantu program-program pekerjaan sosial? Apakah mereka dapat pula dikatakan sebagai pekerja sosial? Jawabannya adalah tidak. Sejauh seseorang memiliki bekal keilmuan, metode dan ketrampilan secara legal formal, jawabnya adalah ya. Namun, bila orang tersebut hanya bekerja dibidang sosial, mereka inilah yang disebut sebagai voulenteer atau juga dikenal dengan sebutan relawan. Oleh karenanya maka para relawan ini berkerja dalam lingkup yang reaktif-simptomatif dan partial.


Peran pekerja sosial dalam menanggulangi masalah sosial tidak bersifat reaktif-simptomatif maupun partial. Seorang pekerja sosial akan selalu berusaha untuk tidak hanya sebagai seorang outsider (diluar sisitem) tetapi juga bergabung dan masuk ke dalam sistem masyarakat sebagai sebuah bentuk pelayanan sosialnya, dengan menggunakan langkah-langkah dan tahapan-tahapan intervensi dalam pekerjaan sosial. Hal ini sesuai dengan fungsinya sebagai enabler, broker, organizer, fasilitator dan mediator. Oleh karenanya faktor nilai-nilai memegang peran yang sangat penting dalam kegiatannya sebagai seorang pekerja sosial dalam bentuk etika pekerja sosial. Lingkup intervensi (bantuan) yang diberikan mencakup individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Oleh karenanya lingkup intervensi itu sendiri dibagi dalam dua besaran yaitu Makro yaitu pekerjaan sosial dalam bentuk luas, mencakup kelompok masyarakat secara luas dan Mikro untuk penanganan individu, keluarga dan kelompok-kelompok dalam masyarakat. Dalam perkembangannya saat ini, seorang pekerja sosial harus pula terlibat dalam perancangan kebijakan sosial strategis dalam menghadapi perubahan sosial yang terjadi. Dimana pekerja sosial masa kini dituntut pula untuk juga menanggapi permasalahan global –sebagai konsekuensi logis dari perubahan sosial yang terjadi– dengan cara berpikir dan tindakan yang disesuaikan dengan kebutuhan perubahan itu sendiri.


Lalu apa yang dimaksud dengan pekerja sosial profesional? Pertama yang harus dipahami adalah kata profesional itu sendiri. Profesional berasal dari kata profesi yang memiliki arti atas kemampuan seseorang terhadap bidang tertentu dalam menjalankan tugasnya. Koehn (2000) mengatakan bahwa profesional adalah sebuah istilah yang diterapkan pada pernyataan publik yang dibuat orang dengan maksud mendudukan jabatan kepercayaan publik. Dengan demikian, kaum profesional harus dapat dipercaya atas bidang yang dikuasainya tersebut dalam melakukan tugas dan kewajibannya dalam masyarakat.


Mengacu pada pekerja sosial profesional, intinya adalah bahwa :

a. Pekerja sosial dapat diterima secara umum sebagai sebuah profesi pelayanan.

b. Memiliki nilai dan tujuan atas profesi itu sendiri

c. Praktis, dalam pengertian pengetahuan dan teknik

d. Adanya batasan yang jelas, antara profesi pekerjaan sosial dengan bidang lainnya.


Berangkat dari uraian diatas, maka dapat ditarik sebuah benang merah bahwa seorang pekerja sosial profesional adalah seseorang yang memiliki latar belakang pendidikan formal bidang pekerjaan sosial sebagai sebuah kemampuan yang dapat diterapkan secara profesional, untuk memberikan ataupun melakukanintervensi (bantuan) sosial, kepada individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat, sesuai dengan perannya, untuk mencapai sebuah tingkat keberfungsian dan kemandirian menuju kesejahteraan sosial. Mudah-mudahan profesi pekerjaan sosial ini dapat dikenal dan diterima dalam masyarakat luas. Karena bila tak kenal maka tak sayang….